Usaha kuliner ini bisa dijalankan secara mobile, berpindah-pindah tempat dan simple.
Seperti yang biasa dilakoni salah seorang pedagang keliling Tahu bulat dengan mobil pickup di daerah Petanahan, Kebumen.
Namun rupanya usaha kuliner ini bukan hanya sebagai usaha pokok melainkan hanya sebagai kedok modus operasi penculikan anak-anak.
Maka dari itu hati-hati melepas anak sendirian membeli jajanan tahu bulat. Niat makan tahu bulat bisa menjadi makan hati. Tidak hanya jualan tahu bulat tetapi ada oknum penjual tahu yang nyambi jadi penculik ini terjadi di daerah pesisir selatan Kabupaten Kebumen.
Fenomena berjualan tahu bulat keliling tengah marak di Kebumen dan aktifitasnya setiap hari berkeliling dengan meggunakan mobil Pikup, dimana di bagian belakang mobil selalu tersedia penggorengan.
Pembeli langsung dapat merasakan sensasi panasnya tahu bulat yang baru diambil dari penggorengan.
Teriakan khas dari penjual tahu goreng “Tahu..bulat..digoreng....dadakan..di mobil... limaratusan.... halal” terdengar setiap mobil itu melintas. Tetapi tidak semua mobil berpickup dengan ciri khas tahu bulat itu benar-benar penjual tahu.
Nahas nyaris menimpa seorang anak di desa Tegalretno Petanahan yang berniat membeli tahu bulat yang tengah melintas (7/10). Ia diculik dan dibius oleh ‘penjual’ tahu yang hendak dibelinya.
Tetapi beruntung anak itu karena bius keburu habis sebelum sampai tujuan, ia segera berteriak minta tolong sehingga bisa diselamatkan oleh warga desa Tegalretno.
Semoga peristiwa ini bisa menjadi perhatian kita orang tua dalam memperhatikan anak-anaknya dan kepedulian terhadap sekitarnya.
